Kamis, 19 Januari 2017

Sambil Menangis di Depan Jemaatnya, Pendeta Ini Mengatakan ‘Islam Agama yang Benar’



Rembang, 20 januari 2017

Dmitri Smirnov yang merupakan seorang Imam Besar Katolik Ortodoks menyampaikan sebuah khutbah gereja yang sangat menggemparkan di depan ratusan jemaatnya. Dalam khutbahnya tersebut, dia mengatakan masa depan Rusia akan menjadi milik pemeluk Islam. Berikut khutbah yang disampaikan oleh Dmitri Smirnov:Kalian lihat, ketika umat Islam merayakan hari besar keagamaannya, tidak satu pun orang yang berani melewati mereka, karena di seluruh dunia di masjid-masjid dan jalan-jalan kota di padati jutaan ribu umat Islam yang sedang bersujud kepada Tuhannya. Saksikanlah, barisan jutaan umat manusia yang beribadah dengan sangat teratur dan mengikuti shaf mereka masing-masing, dan hal itu tidak perlu diajarkan.

Mereka berbaris dengan tertib tanpa harus di perintah. Lalu dimana kalian bisa melihat pemeluk Kristen seluruh dunia, bisa beribadah bersama? Dan hal itu tidak ada dalam Kristen, kalian tidak akan pernah melihatnya. Lihatlah mereka, orang Muslim kerap membantu dengan sukarela tanpa berharap imbalan, tapi pemeluk Kristen malah sebaliknya. Kalian tanyakan pada wanita tua itu (sambil menunjuk wanita yang lumpuh yang beradadi gerejanya). Menurut wanita tua itu, seorang pengemudi Muslim sering menyediakan jasa transportasinya untuk mengantarnya ke gereja di Moskow.Dan setiap wanita tua itu ingin memberinya upah, tapi pengemudi Muslim selalu menolaknya dengan alasan bahwa Islam melarang mengambil upah pada wanita lansia, jompo, dhuafa dan anak-anak yatim di berbagai panti dan yayasan.Dengarkanlah persaksiannya, padahal wanita tua itubukan ibu atau kerabatnya, tapi pengemudi Muslim mengatakan dalam Islam wajib menghormati orang yang lebih tua, apalagi orang tua yang lemah dan tak berdaya tersebut.Keikhlasan pribadi pengemudi Muslim tersebut tidak ada ditemukan dalam pemeluk Kristen yang mengajarkan kasih, tapi pengemudi Kristen bisa tanpa belas kasih meminta upah atas jasa transportasinya pada wanita tua itu.

Dia mengatakan layak mendapat upah karena itu adalah profesinya sebagai jasa transportasinya. Seorang Muslim justru lebih dekat dengan Sang Mesiah, tapi orang Kristen hanya ingin uang. Apakah kalian tidak merasakan? Bagaimana dalam prosesipenebusan dosa, siapa saja harus membayar kepada pendetamu, entah itu miskin atau manula, wajib memaharkannya sebagai ritual pengampunan dosa.Saksikan juga, seorang Muslim tidak tertarik untuk mngambil upah pada orang-orang lansia. Mereka begitu ikhlas dengan sukarela membawakan barang-barang serta belanjaan wanita tua itu.

Sampai sang wanita tua itu hendak berdoa kegereja, sang pengemudi Muslim setia antar jemput wanita tua itu. Inilah kenapa saya mengatakan masadepan Rusia akan menjadi milik mayoritas pemeluk Islam dan negeri ini akan mnjadi milik Islam.Kalian lihat pribadi yang berbudi luhur dan santun, mampu membuat dunia tercengang, ternyata akhlakMuslim lebih mulia daripada jemaat Kristen. Kalian mendengar bahwa Islam dituduhkan sebagai agamateroris, tapi itu hanya isu belaka yang pada kenyataannya umat Islam lebih mengedepankan tata krama serta kesopanan.

Walau mereka di fitnah sebagai teroris, tapi populasi jumlah mualaf di Eropa dan Rusia makin ramai berdatangan ke tempat ibadah orang Muslim untuk memeluk Islam, karena para mualaf tahu betul bahwa Islam tidak sekejam yang dunia tuduhkan. Sekarang dan selamanya, masa depan Rusia akan menjadi milik umat Islam.Di masa depan adalah kembalinya kejayaan Islam. Lihat populasi Muslim di Rusia, telah berjumlah 23 juta dan pemeluk Kristen mngalami penurunan menjadi 18 juta, lalu sisa yang lainnya masih tetap komunis. Ini sebuah fakta bahwa Islam sekarang menjadi agama terbesar di Rusia. Di utara bekas pecahan negara Uni Soviet mayoritas Muslim yaitu Republik Chechnya, Tarjikistan, Kajakhstan, Uzbeckistan dan Dagestan.Lalu umat Islam telah menjamah di kota-kota besar Rusia termasuk Moskow. Imam Besar mengakhiri khutbahnya dan turun ke mimbarnya dengan mata yang berair, di mana para jemaatnya masih terpaku dan haru, tidak menyangka seorang Imam Besar Katolik bisa mengagungkan orang Muslim. Sebagian jemaat pun ada yang menangis melihat bagaimana cara ajaran Islam yang ternyata mengajarkan etika berbudi luhur dan tidak layak sama sekali di cap sebagai “teroris”. Subhanallah…Meski hal itu disampaikan oleh seseorang yang bukan muslim, namun hal ini membuktikan bahwa di dalam Islam diajarkan tentang akhlak mulia, saling mengasihi, dan toleransi. Hal ini juga membuktikan bahwa yang dikatakan orang-orang yang menganggap muslim adalah “teroris” itu sama sekali tidak benar. Semoga umat Islam akan lebih berkembang di seluruh Negara di belahan dunia ini.

Rabu, 18 Januari 2017

21 Lembaga Pemerintah dan Perusahaan Bersatu Mendukung Pengamanan Dunia Cyber Jepang

Bodongdotid.blogspot.com berita dunia maya Perang di dunia modern saat ini tak hanya terjadi di dunia nyata. Perang juga bisa terjadi di dunia maya. Hal tersebut pun dibuktikan dengan banyaknya serangan yang dilakukan oleh para hacker terhadap fasilitas dunia maya yang dimiliki oleh perusahaan ataupun negara

Selengkapnya: https://www.beritateknologi.com/21-lembaga-pemerintah-dan-perusahaan-bersatu-mendukung-pengamanan-dunia-cyber-jepang/


Rabu,18 Januari 2017

Melihat kondisi seperti itu, tidak mengherankan kalau sebuah negara harus mempunyai pasukan pengamanan dunia cyber tersendiri. Dan negara Jepang pun menyadari betul akan pentingnya pengamanan tersebut. Oleh karena itu, mereka pun melakukan latihan keamanan cyber. Latihan keamanan cyber tersebut dilakukan Jepang untuk mengantisipasi event Olimpiade Musim Panas 2020 yang diadakan di Tokyo. Total sebanyak 21 lembaga pemerintah dan perusahaan swasta terlibat dalam pengamanan dunia maya tersebut. Dalam latihan bersama tersebut, sebanyak 100 orang turut berpartisipasi untuk menyerang beberapa fasilitas dunia maya milik kementerian Jepang. Tak hanya melakukan penyerangan, peserta latihan ini juga diharuskan untuk menganalisis kerusakan yang terjadi, mengumpulkan data hingga membagikan informasi yang relevan



Ini Nasihat Sekjen FUI untuk Aparat Kepolisian di Mabes Polri




Rabu,18 Januari 2017-23:40

Sekjen Forum Umat Islam (FUI), KH Muhammad Al-Khaththath yang menjadi salah satu delegasi perwakilan Aksi Bela Ulama, menyampaikan tuntutan kaum Muslimin jajaran aparat kepolisian di Mabes Polri.

Ustadz Khaththath -sapaan akrabnya- meminta polisi mengusut siapa di balik Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan hubungannya antara Kapolda Jabar, Irjen Pol Anton Charliyan serta pelapol, Sukmawati Soekarnoputri.

Ia juga merasakan kejanggalan, GMBI yang mengatasnamakan masyarakat Sunda, justru memusuhi ulama dan para santri. Sehingga, terjadi aksi anarkis terencana berupa penganiayaan brutal terhadap kaum Muslimin yang mengawal Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab di Bandung beberapa waktu lalu.

“Orang sunda itu identik dengan Islam, cinta dengan ulama dan habaib, ini aneh gmbi mengaku Sunda tetapi memusuhi ulama. Saya sendiri ada disitu, laskar dikeroyok setelah kita baru saja meninggalkan rumah makan,” kata KH Muhammad Al-Khaththath di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo No.3, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2017).

Selain itu Ustadz Khaththath juga mengimbau kepada aparat kepolisian agar bersikap adil sebagai pengayom masyarakat.

“Ada kesan polisi memusuhi ulama dan umat Islam. Oleh karena itu kami mengingatkan firman Allah, jangan membenci suatu kaum sehingga kamu menjadi tidak adil, sesungguhnya adil itu adalah bagian takwa,” ujarnya.

Ia mengungangkapkan, sekarang ini muncul propaganda seolah-olah Umat Islam itulah yang anti kebhinekaan dan anti Pancasila. Bahkan, ada upaya rasis untuk memusuhi Arab.

“Kalau Bahasa Arab dihilangkan itu malah fatal karena sebagian besar bahasa Indonesia itu berasal dari Bahasa Arab. Dalam Pancasila itu banyak bahasa arabnya,” ungkapnya.

Contoh kata-kata serapan di Pancasila yang diambil dalam bahasa Arab, diantaranya; adil, beradab, hikmah, musyawarah dan lain-lain.

Terakhir, Ustadz Khaththath memberikan nasihat kepada aparat kepolisian agar jangan sampai menjadi polisi yang dimurkai Allah Ta’ala, dengan mengutip sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ شَرَطَةٌ، يَغْدُونَ فِي غَضِبِ اللَّهِ، وَيَرُوحُونَ فِي سَخَطِ اللَّهِ، فَإِيَّاكَ أَنْ تَكُونَ مِنْ بِطَانَتِهِمْ

“Pada akhir zaman nanti akan ada polisi-polisi yang berangkat pagi-pagi dalam keadaan dimurkai Allah dan pulang di sore hari dalam keadaan dimurkai Allah, maka janganlah kalian menjadi teman dekat mereka.” [HR. At Thabrani]

“Jenderal Sutarman pernah mengatakan, ‘biar para ulama Amar Makruf dan polisi yang nahi munkar’ itu bagus sekali, mudah-mudahan polisi saat ini bisa mewujudkannya,”

Ketika Ibu Harus Berjuang Sendiri demi Generasi



Rabu,18 Januari 2017

Ibu adalah sosok mulia, yang dibawah kakinya surga Allah konon berada. Artinya, keridhoan ibu mampu menghantarkan kepada keridhoan Allah. Hal ini karena tugas mulia ibu sebagai pendidik generasi, penentu peradaban cemerlang. Tugas ini membutuhkan kecerdasan strategis dan politis yg tidak mudah. Mengingat tantangan yang ada saat ini sedemikian banyak dan berat.

Dari aspek ekonomi, tidak sedikit para ibu harus berjibaku mencari tambahan pendapatan demi mencukupi kebutuhan. Waktu berharga yang harusnya dioptimalkan untuk mendampingi tumbuh kembang anak, terpaksa dikorbankan. Kelelahan yang berlipat juga berpengaruh terhadap sikap ibu dalam mendidik anak – anaknya. Senyum dan pelukan adalah hal yng amat sulit mereka lakukan. Sehingga nilai – nilai kebaikan sulit mereka transfer ke anak – anaknya. Terlebih jika anak tumbuh ke arah yang salah. Maka pengadilan publik akan memberinya gelar sebagai ibu yang gagal. Hubungan dengan pasangan yang kurang harmonis, dikarenakan kebersamaan yang hampir hilang diantara mereka, membentuk hubungan yang jauh dari kata harmonis. Pertengkaran, perselingkuhan bahkan perceraian tak jarang menjadi ujung hubungan mereka.

Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan ala Kemen PP dan Gerakan Keluarga Sakinah yang digagas Dirjen Bimas Islam Kemenag, rupanya tak mampu memberi solusi bagi kian rapuhnya ketahanan keluarga di negeri kita. Demikian juga dengan gagasan Suscatin (Kursus Calon Pengantin), nampaknya akan berakhir sama. Semua program-program itu terbukti tak efektif.

Hal ini dikarenakan yang dibutuhkan seorang ibu bukan tukar peram dengan para suami atau bahkan dipaksa berperan ganda. Untuk mengoptimalkan pendidik generasi cemerlang, para ibu setidaknya membutuhkan tiga hal. Pertama, jaminan finansial yang aman untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga secara layak. Kedua, jaminan pendidikan untuk bekal mendidik anak menjadi generasi berkualitas pemimpin. Ketiga, jaminan keamanan agar proses pendidikan anak berjalan tanpa ada hambatan dan gangguan.

Sementara itu, dalam sistem demokrasi kaitalistik saat ini, tiga hal ini adalah hal langka. Yang hanya bisa dimiliki orang – orang tertentu saja. Sementara hampir semua ibu tidak dapat mengaksesnya. Keuangan yang serba kurang, rendahnya tingkat pendidikan karena mahal, serta tidak terjaminnya keamanan akibat budaya serba boleh yang merusak moral generasi adalah tantangan yang selalu ibu hadapi seorang diri.

Kondisi ini seharusnya menjadikan para ibu gerah dan bersegera untuk keluar dari kubangan demokrasi. Islam, sebagai agama yang datang dari sang pencipta sebenarnya telah mengatur dengan sempurna. Islam memberi tugas mulia bagi seorang ibu dan mendukungnya dengan sebuah sistem yang jika diterapkan secara sempurna akan menjadi penopang utama ketahanan keluarga. Menurut Sistem Islam, penguasa atau negara sebagai pengurus dan penjaga bagi umat, bukan sebagai pedagang atau wasit sebagaimana dalam sistem demokrasi. Sistem ekonominya menjamin distribusi kekayaan secara adil dan manusiawi.

Dimulai dengan kebijakan anti riba, moneter berbasis emas-perak yang anti krisis dan aturan kepemilikan yang memberi jaminan negara memiliki modal mensejahterakan rakyatnya. Juga aturan sosial yang kental suasana ruhiyah dan menata pergaulan laki-laki dan perempuan agar jauh dari hubungan seksualitas kecuali dalam institusi pernikahan. Semua itu kemudian dibingkai dengan sistem hukum dan persanksian yang memberi efek jera dan penebus dosa di sisi Allah SWT.

Semoga dengan momen hari ibu, kita semakin peduli akan nasib para ibu. Sampai kapan kita akan mempertahankan sistem demokrasi ini? Belum saatnyakah kita melirik islam untuk memberi solusi? Masih haruskah seorang ibu harus berjuang sendiri untuk generasi?

Senin, 16 Januari 2017

kunci kebahagiaan dunia dan akhirat dengan ilmu


Berita islam saat ini 
    Rembang,16 januari 2017 
  
 Kunci kebahagian dunia dan akhirat dengan ilmu

           “Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah berilmu.Barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu.Barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu.

          ”Sahabat dunia islam, sewaktu kita masih duduk di sekolah dasar atau sering disebut SD, guru kita sering menanyakan apacita2 kalian. Seorang murid berkata ingin menjadi dokter, insinyur, guru, polisi dll. Dan guru berkata junjunglah cita2 kalian setinggi langit dan belajar lah yg rajin agar kelak cita2 kalian bisa diraih.
  
         Tentu semua yg kita ingin kan bisa diraih dengan cara menuntut ilmu. Kita banyak mendengar bahwasanya menuntut ilmu itu sangat lah penting, sehingga banyak manusia sekarang menuntut ilmu untuk kehidupan yang baik di masa mendatang. Dalam islam sendiri menuntut ilmu adalah suatu perbuatan yg sangat di anjurkan kita juga sudah sering mendengar Hadits Rasulullah SAW yang menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu, di antaranya :

        "Rasulullah SAW berkata : “Uthlubul’ilmi minal mahdi ilal lahdi.” yang artinya ” Menuntut ilmulah kamu dari ayunan sampai ke liang lahat.

        "Rasulullah SAW berkata : “Uthlubul’ilmi faridhatun ‘ala kulli muslimin wa muslimat.” yang artinya “Wajib bagi muslimin dan muslimat untuk menuntut ilmu.”

        Ada satu Hadits Rasulullah yang mengatakan bahwa dengan Ilmu kita bisa menguasai Dunia dan Akhirat. Rasulullah SAW bersabda : “man araadad dunya fa’alihi bil ilmi waman araadal akhirah fa’alaihi bil ilmi waman araadahuma fa’alaihi bil ilmi.” Yang artinya ” Barang siapa yang ingin menguasai dunia maka harus memiliki ilmu dan barang siapa yang ingin menguasai akhirat maka harus memiliki ilmu dan barang siapa yang ingin menguasai keduanya maka harus memiliki ilmu.”

       Dari hadist diatas maka bisa dipastikan ilmu berperan penting dan menjadi Kunci kebahagiaan dunia dan akhirat dengan ilmu.

       Esensi dari sebuah kebahagiaan adalah bagaimana seorang manusia bisa bersukur apa yg iya dapat dan merasa cukup apayg diberikan rizki untuk kita.

       Dengan ilmu, didunia anda akan memperoleh ketenangan jiwa dan ketentraman hati.Dengan ilmu, diakhirat anda akan memperoleh Surga-Nya Allah InsyaAllah.Wallahu’alam